Area kewanitaan merupakan salah satu bagian tubuh yang cukup sensitif. Bila tidak dirawat dengan baik, area kewanitaan rentan mengalami beberapa masalah kesehatan.
Masalah kesehatan yang cukup sering timbul antara lain keputihan dan area kewanitaan kering. Namun, ada beberapa masalah kesehatan lain yang jarang terdengar padahal juga cukup berbahaya.
Para wanita pun sebaiknya mengenali penyakit-penyakit itu dan gejalanya agar bisa segera melakukan langkah pengobatan bila merasakan tanda-tandanya. Berikut tiga masalah kesehatan area kewanitaan yang perlu Anda ketahui.
Bartholinitis
Apakah Anda pernah merasa nyeri dan menemukan benjolan pada area kewanitaan? Hati-hati, bisa jadi Anda mengalami bartholinitis. Bartholinitis merupakan infeksi kelenjar bartholin. Terinfeksinya kelenjar bartholin ini akan menyebabkan area kewanitaan membengkak.
Salpingitis
Salpingitis merupakan peradangan pada saluran induk telur dan merupakan salah satu penyebab paling umum infertilitas. Penularan salpingitis paling banyak terjadi melalui hubungan seksual. Walaupun begitu, masalah kesehatan ini dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau jamur.
Gejala dari salpingitis antara lain nyeri di bagian perut bawah, keputihan tidak normal, demam, mual/muntah, kembung, serta nyeri saat haid atau berhubungan intim. Apabila kalian mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter ya.
Kanker serviks
Kanker yang disebabkan Human Papilorma Virus ini menyerang sel-sel di rahim. Bahayanya, kanker ini tidak menunjukkan gejala pada stadium awal. Ketika sudah masuk ke stadium yang lebih lanjut, baru muncul gejala seperti keluar cairan beraroma kurang sedap dari area kewanitaan, timbul rasa sakit setiap melakukan hubungan intim, nyeri panggul, serta keluar darah dari area kewanitaan di luar masa menstruasi dan setelah berhubungan intim.
Guna mencegah kanker seviks, Anda perlu melakukan pap smear secara rutin. Setiap tiga bulan sekali untuk wanita berusia 21 - 30 tahun dan lima tahun sekali untuk yang berusia 30 tahun ke atas. Selain itu, bagi yang belum berusia 26 tahun, juga disarankan untuk melakukan vaksinasi HPV. Vaksin HPV ini lebih ideal lagi untuk wanita yang belum aktif secara seksual, sedangkan bagi yang sudah aktif melakukan seks harus melakukan vaksin terlebih dahulu sebelum vaksin.
Lebih dari 90 persen kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus Human Papiloma (HPV). Penyebaran ini biasanya terjadi melalui hubungan intim yang kurang aman. Karena itu, sebisa mungkin lakukan hubungan intim dengan aman dan dengan satu pasangan saja.
Cara lain untuk mengantisipasi kanker serviks dan dua masalah kesehatan lain tersebut adalah rutin menjaga kebersihan area kewanitaan agar terbebas dari infeksi bakteri dan jamur.
Jaga kebersihan area kewanitaan dengan cairan pembersih khusus kewanitaan, seperti Resik V Godokan Sirih. Produk ini terbuat dari godokan sirih asli yang mampu mencegah penyebaran infeksi atau jamur penyebab keputihan dan bau kurang sedap.
Keamanan pengunaannya sudah lulus uji dari BPOM. Begitu pula dengan kehalalannya yang sudah tersertifikasi oleh MUI.
Jaga terus kesehatan area kewanitaan Anda ya!