Pernikahan yang awet tentu menjadi impian setiap pasangan suami istri dan tak ada satu orang pun berharap berada dalam ikatan pernikahan yang singkat. Pernikahan merupakan bentuk relasi partnership yang berdiri di atas landasan kesamaan tujuan, sikap, cita-cita, intuisi, perasaan, termasuk kolaborasi dan solidaritas dalam memecahkan setiap persoalan.
Setiap masalah yang timbul dalam keluarga harus dilihat sebagai kecemasan kolektif, oleh karena itu baik suami atau istri tak perlu menyembunyikan problem-nya sehingga akan lebih mudah dalam menemukan solusi. Bukan tak mungkin beberapa masalah memiliki dampak positif untuk mempererat ikatan suami-istri.
Agar setiap persoalan senantiasa dihadapi bersama diperlukan sikap-sikap yang dapat membangun tujuan tersebut, apa saja?
Jangan pernah putus berkomunikasi
Pasangan suami istri jangan pernah mengabaikan komunikasi karena merupakan hal paling mendasar dalam membina hubungan rumah tangga. Komunikasi tidak melulu dilakukan untuk hal-hal yang bersifat menyenangkan, tapi perlu juga dilakukan pada saat terjadi persoalan kecil maupun besar untuk sama-sama menemukan solusi.
Jangan jadikan waktu sebagai alasan, bila memang memiliki niat baik menjaga komunikasi, bangunlah sejenak di malam hari saat anak-anak sudah tidur untuk mebicarakan hal-hal yang perlu didiskusikan berdua.
Saling bersikap jujur satu sama lain
Salah satu syarat pernikahan langgeng adalah adanya rasa saling menjaga sikap jujur satu sama lain. Pasangan suami istri yang saling terbuka dan jujur satu sama lain lebih dapat bekerja sama menyelesaikan masalah dengan lebih baik.
Memberi dan cara meminta maaf
Bila ada konflik, tentu ada saatnya kita harus berlapang dada memberi maaf kepada pasangan. Kata maaf menjadi penting sebab jika masing-masing lebih mengedepankan ego bukan tak mungkin kepahitan dan rasa sakit akan terus mengahtui sepanjang bahtera pernikahan. Ingat cara meminta maaf juga penting , setiap pasangan suami istri harus belajar tidak hanya untuk mengatakan, "Aku minta maaf" tapi juga mengatakan, "Maukah kamu memaafkan aku?", dan katakan "Aku memaafkanmu."
Jadikan pasangan dan keluarga prioritas utama
Selalu jadikan pasangan dan keluarga sebagai prioritas utama. Lalu, diantara anak-anak dan suami siapa yang harus menjadi prioritas? Ya, ada yang mengatakan suami seharusnya menjadi prioritas utama sebelum anak-anak, tapi ingat itu bukan berarti kita mengabaikan anak. Perlu disadari, suatu hari nanti anak-anak bisa saja meninggalkan kita dan menjalani hidup mereka sendiri-sendiri.
Dari banyak pengalaman yang telah terjadi pasangan suami istri biasanya sangat terfokus pada anak-anak mereka, sampai-sampai keduanya melupakan ikatan batin antara suami dan istri karena terlalu disibukkan akan urusan anak-anak. Sampai suatu ketika anak-anak mereka keluar dari rumah, pasangan suami istri tersebut baru merasa betapa hubungan mereka selama ini begitu hambar.
Oleh karena itu, waktu berdua dan intim sangat diperlukan oleh pasangan suami istri. Tak ada salahnya, sesekali merencanakan pergi berdua, atau setidaknya gunakan waktu di tempat tidur sebagai quality time bersama pasangan. Agar lebih berkualitas, keduanya harus melakukan berbagai persiapan, seperti para istri hindari bermain gadget dan selalu menjaga kebersihan daerah kewanitaan, gunakanlah pembersih kewanitaan berbahan dasar alami, seperti Resik V Godokan Sirih yang terbuat dari godokan daun sirih asli. Suami pun akan merasa bahwa dirinya juga menjadi bagian dari prioritas Anda.