Oleh : dr. Ellen Theodora
Setiap wanita tentu akan mengalami siklus haid yang terjadi setiap bulan, selama 21–35 hari. Selama menstruasi, Anda membutuhkan pembalut yang tepat agar terhindar dari infeksi.
Pada masa haid, orang awam banyak yang menganggap ‘darah kotor’ sebagaipemicu penyebaran bakteri penyebab infeksi. Darah kotor ini tidak hanya mengenai bagian luar vagina saja, namun juga masuk ke leher rahim hingga panggul.
Hal ini dikarenakan aliran darah kotor terjadi secara dua arah, sehingga dapat menjadi jalan bagi bakteri untukmenyebar–baik dari dalam ke luar maupun dari luar ke dalam.Selain itu, tingkat keasaman (pH) cenderung meningkat, sehingga menyebabkan pertumbuhan jamur meningkat.
Selain itu, pemilihan pembalut juga turut memengaruhi meningkatnya risiko infeksi. Memilih pembalut sekali pakai yang dibuat dari bahan-bahan yang sudah melalui proses panjang dan disetujui untuk di produksi adalah salah satu solusi untuk menghindari terjadinya infeksi.
Jika vagina tidak terjaga dengan baik kelembapannya, maka bakte
Menjaga area kewanitaan agar terhindar dari infeksi dan tetap sehat juga bisa dilakukan dengan membersihkan vagina secara benar. Bersihkan dengan air dan bila perlu Anda bisa menggunakan sabun pembersih.
Gunakan sabun pembersih area kewanitaan, khususnya saat Anda sedang mengalami gangguan di area kewanitaan –seperti keputihan. Pilihlah sabun pembersih yang berbahan alami, seperti godokan daun sirih. Bahan ini telah teruji dan terbukti memiliki manfaat sebagai antiseptik, anti bakteri, dan anti jamur.
Selain itu, pilihlah hanya sabun pembersih yang Anda gunakan tersebut memiliki pH yang sama dengan area kewanitaan, sehingga dapat mempertahankan flora normal yang merupakan bakteri baik dalam vagina.
Jadi ingat, selalu jaga kebersihan area kewanitaan –khususnya saat sednag haid. Gantilah pembalut 3–4 jam sekali, terutama saat haid sedang deras. Selalu bilas dan bersihkan bagian kewanitaan Anda dengan air bersih dan hindari terjadi kelembapan berlebih pada area tersebut.
[NP/ RH]