Oleh : dr. Ellen Theodora
Wanita cukup rentan terhadap penyakit infeksi saluran kencing. Oleh karena itu, kebersihan area kewanitaan perlu dijaga dan selalu dirawat, misalnya dengan menggunakan pembersih kewanitaan.
Pada dasarnya, vagina wanita memiliki bakteri baik tersendiri dan cairan vagina sendiri yang diproduksi secara alamiah dengan pH normal 3.8–4.5. Pembersih kewanitaan berbahan alami, seperti daun sirih yang bersifat minimum inhibitory concentration atau konsentrasi hambat minimum, dapat membantu menjaga tingkat keasaman ini.
Konsentrasi ini tidak bersifat bakterisidal, sehinggadapat melindungi bakteri baik yang ada di vagina. Bakteri baik yang dimaksud ini berguna untuk mengendalikan jumlah bakteri yang merugikan serta mencegah berkembang biaknya bakteri jahat di vagina.
Tak hanya soal urusan bahan alami saja, namun produk pembersih kewanitaan yang banyak dipasarkan saat ini juga menawarkan aroma yang segar. Tujuannya adalah untuk menghilangkan aroma vagina tak sedap.
Namun yang perlu Anda ketahui mengenai pembersih kewanitaan adalah cara pemakaiaannya yang sebaiknya tidak digunakan setiap hari. Sebab hal ini dapat mengganggu pertahanan dan keseimbangan bakteri baik, saat pH yang didapat dari pembersih tersebut bercampur dengan pH asli vagina.
Di samping itu, kandungan bahan kimia yang digunakakan terlalu lama juga dapat memengaruhi hormon kewanitaan dan berdampak pada kesuburan wanita. Hal yang paling penting adalah selalu membersihkan area vital Anda dengan membilas air. Pastikan vagina dalam keadaan kering dan hindari kelembapan yang berlebihan.
Ingat, pilihlah sabun pembersih area kewanitaanyang berbahan alami.Pastikan jugapembersih hanya digunakan di bagian luarnya saja, agar tidak memicu risiko terjadi iritasi dalam vagina.
[NP/ RH]