Mengucapkan syukur adalah hal yang sederhana untuk dilakukan. 'Bersyukur' juga menjadi kata yang paling sering diucapkan untuk mengingatkan orang lain maupun sebagai kalimat penenang bagi diri sendiri.
Namun, faktanya masih banyak orang yang mudah berkeluh kesah ketimbang mudah bersyukur atas kehidupan yang didapatkan. Sadar atau tidak, kita sering mengeluh misal jika terjebak macet di jalan, kerjaan deadline, hingga tagihan bulanan yang terus naik. Tak heran memang, karena Allah SWT menciptakan manusia dalam keadaan lemah dan suka berkeluh kesah.
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila, ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir." (QS. Al-Ma`arij:19-21).
Meskipun manusia mudah mengeluh, namun Allah SWT yang Maha Bijaksana dan Adil tidak pernah berhenti memberikan nikmat kepada mahluk ciptaannya. Besarnya nikmat dari Allah SWT tertulis dalam banyak ayat di Al Quran.
"...Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)" (QS. Ibrahim Ayat 34).
"Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya)" (QS. An-Naml:73)
Begitu besarnya nikmat yang diberikan kepada manusia, kita sebagai umat muslim yang taat tentulah patut malu jika banyak mengeluh ketimbang bersyukur. Manusia sudah sepatutnya mensyukuri segala kenikmatan yang diperolehnya karena Allah SWT juga akan memberikan balasan nikmat yang setimpal.
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al-Baqarah: 152)
"...dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. ‘Ali `Imran: 144)
Di antaranya sekian banyak syukur, setidaknya ada empat nikmat yang sangat dianjurkan untuk disyukuri.
Pertama, syukur atas nikmat hidayah dalam hati dan hidup sebagai seorang mukmin. Caranya dengan mengucapkan lafal berikut.
Alhamdulillahil ladzi nurin qolbi bi nuril huda, waj'alni minal mukminin, wa lam yaj'alni dollan
"Segala puji bagi Allah yang telah menyinari hatiku dengan cahaya hidayah, dan menjadikanku orang beriman dan bukan menjadikanku orang yang tersesat"
Kedua, bersyukur menjadi umat Rasulullah Muhammad SAW. Umat yang terakhir tetapi lebih dulu masuk surga. Caranya dengan mengucap lafal berikut.
Alhamdulillahil ladzi ja'alni min ummati muhammadin shollallahu 'alaihi wa salam
"Segala puji bagi Allah yang telah menjadikanku sebagai umat Muhammad SAW."
Ketiga, bersyukur atas rizki yang tidak bergantung dengan orang lain. Caranya mengucap lafal berikut.
Alhamdulillahil ladzi lam yaj'al rizqi biyadi ghairihi
"Segala puji bagi Allah yang menjadikan rizkiku di tangan selain-Nya."
Sedangkan keempat, bersyukur atas nikmat Allah yang telah menutupi segala kekurangan dan aib kita. Caranya dengan membaca lafal ini.
Alhamdulillahil ladzi satra 'ala 'uyubi
"Segala puji bagi Allah yang telah menutupi cacatku."
Syukurlah nikmat yang telah didapatkan sehingga hidup lebih bahagia.